Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Mendidik dan Mengatasi Anak susah diatur

 

Cara Mendidik dan mengatasi Anak Pemberontak

Feryandriki:Cara Mendidik Anak Pemberontak, keras kepala yang suka berkelahi, memberontak, mengamuk,susah diatur,

menentang merupakan tanda ketegangan emosi yang disebabkan oleh perasaan dendam dan amarah yang terpendam jauh di lubuk hatinya.  

Dia tidak bisa mengungkapkan perasaannya dengan benar.

Sehingga anak mudah menantang, kadang mengucapkan kata-kata kasar, kotor, menyumpah, 

melempar atau membanting benda, berguling, menjatuhkan diri ke lantai, menampar, menendang, menendang apa yang ada di sekitarnya dan sebagainya.

Menghadapi anak-anak seperti itu tidak dapat diatasi dengan perlakuan kasar dan kasar atau,

dipaksa untuk menghentikan kekonyolan dan kekeraskepalaan mereka dengan cara:menjentikkan,memukul,menampar,menendang dan sebagainya.  

Orang tua dalam hal ini perlu bersikap lemah lembut, ramah, tidak marah dan sabar serta memahami masalah dan memahami hati anak.

Sehingga amarah anak akan berkurang dan permusuhan yang tumbuh dalam hati anak akan berkurang lama kelamaan hilang dengan sendirinya.

Anak dalam hal mengungkapkan perasaan dapat dibantu oleh orang tua dengan ramah, tenang dan tidak kasar.  

Anak dibiarkan menyalurkan emosinya yang meluap kemudian perlahan-lahan anak dibimbing untuk tenang dan menyadari bahwa bersikap kasar kepada orang tua itu tidak baik.  

Kesulitan emosional anak jika orang tua tidak bijaksana dalam mengatasinya dapat membuat anak selamanya kasar, marah, mengamuk, dan merusak, yang semuanya dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain.


Dikutip dari buku  Ibu Aisyah Dahlam 

“Membangun Rumah Tangga yang Bahagia dan Peran Agama dalam Rumah Tangga” mengungkapkan bahwa anak suka marah dan mengamuk karena: 

sakit;  tubuh lelah;  kurang tidur;  merasa terganggu dengan pengakuannya baik oleh orang tuanya maupun oleh saudaranya; 

 disiplin terlalu keras dan pilih kasih orang tua atau orang tua sendiri terganggu yang menyebabkan anak merasa tidak nyaman.”


Menurut pendapat Ibu Aisyah dapat dilihat bahwa ada banyak macam penyebab anak menjadi marah dan konyol dan semua ini dapat ditangani dengan baik dan bijaksana. 

Jika anak sakit, segera diobati atau dibawa ke dokter untuk diobati.Jika anak lelah bisa diajak istirahat atau tidur.  

Jika pengakuannya terganggu, ditunjukkan bahwa ia bebas bergerak dan bertindak selama tidak merusak.  

Jika dia merasa tidak dicintai atau dicintai, itu menunjukkan bahwa dia dicintai dan dicintai dan tidak membeda-bedakan saudara laki-laki dan perempuannya sesuai dengan keadaan.



  Menipu, memukul, mencubit, menendang, menampar, mengunci kamar, mengasingkan diri di toilet, menyiram dengan air dan sebagainya, akan membuat anak semakin marah dan marah, serta membuat anak minder dan takut.  

Anak juga bisa merasa terasing atau terisolasi, tidak berharga dan rendah diri jika dimarahi, dimarahi, disalahkan dan selalu diancam.


 Sifat orang tua yang suka memukul, menendang, mencubit, menyambar dan lain-lain akan mendorong anak menjadi pendendam, membangkang, membangkang dan keras kepala.  

Namun jika anak terlalu keras kepala dan nakal, terkadang diperlukan ketegasan dan kekerasan orang tua agar anak patuh.

Dan sadar akan kesalahannya dengan catatan, ketegasan dan kekerasan orang tua seimbang dan disertai dengan hikmah.



  Terkadang dalam menghadapi anak ada kesulitan dan kesulitan yang tidak bisa diatasi.  

Jika ini terjadi, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter keluarga, psikolog, atau psikiater, di mana mungkin ada yang salah dan salah.  

Agar tidak berlarut-larut membingungkan orang tua dan masalah bisa segera teratasi.



  Marah atau menegur anak boleh atau sah-sah saja asalkan semata-mata dengan maksud untuk membentuk karakter dan perilaku anak menjadi lebih baik dan lebih sempurna.  

Tidak sesekali untuk melampiaskan emosi atau melampiaskan amarah/kompensasi kekesalan orang tua terhadap anak.



  Orang tua dapat menjadikan anak ramah dan patuh jika orang tua sendiri memiliki sifat kasih sayang, kelembutan, kesopanan, kesabaran, sikap tegas dan konsisten.

Mengungkapkan dan mengemukakan alasan dan pengertian yang benar, tidak terlalu rewel dan rewel.  


Orang tua tidak benar-benar melarang ini dan itu, ini tidak boleh, itu tidak boleh, ini kurang pas, jadi salah, sehingga anak menjadi bingung sendiri tanpa anda sadari.

Sebagai orang tua harus bisa memahami keadaan dan mampu  waspada terhadap kemungkinan yang akan terjadi pada tindakan anak.  


Dengan sifat dan sikap orang tua, insya Allah anak akan menjadi anak yang patuh dan ramah seperti yang diinginkan orang tua.  

Agar kebiasaan buruk ini tidak menjadi kebiasaan di masyarakat atau sekolah.  Bisa jadi karena tidak suka pelajaran anak akan bolos kelas atau tidur di kelas. 

mengantuk di sekolah adalah alasan mengapa dia malas dengan pelajaran.  

Bahkan bisa membangkang dosen saat perkuliahan bisa menjadi dosen killer yang terkenal dengan ketegasannya saat kursus berlangsung.  

Tambahan untuk mendidik anak

Yang penting bagaimana mendidik kita sebagai orang tua ada kalanya anak disayang, tapi kita juga harus tegas dengan anak, apalagi yang sangat sulit untuk diajar.

Post a Comment for "Cara Mendidik dan Mengatasi Anak susah diatur"